
Pasti semua orang sudah tidak terheran akan dunia sains atau ilmu sains yang satu ini. Memang ilmu sains ini kerap kali digunakan sebagai ilmu keseharian didalam kehidupan. Banyaknya ilmuwan-ilmuwan yang sangat tertarik untuk mempelajari sebuah ilmu sains sehingga menjadi ahli akan dunia sains yang dimiliki nya. Namun, tahukah kamu apa itu ilmu sains? Yuk, mari kita bahas ulasannya. Ilmu sains adalah sebuah istilah yang kerap kali dirujukan sebagai sebuah rumpuan pada ilmu yang dimana menggunakan sebuah obyeknya adalah benda-benda alam serta dengan menggunakan sebuah hukum-hukum yang pasti dan tentunya secara umum, berlaku oleh siapapun dan kapan pun tentunya.
Dan orang yang telah menekuni dalam ilmu sains yang dipelajarinya maka akan disebu sebagai “Saintis”. Kata sains atau yang dikenal dengan Science ini pun diambil dari sebuah kata latinnya dengan Scientia yang berartikan dengan pengetahuan. Sund dan Trowbridge merumuskan bahwa sains ini adalah sebuah kumpulan akan dunia pengetahuan dan proses yang digunakannya. Sedangkan menurut Kuslan Stone, mengatakan bahwa Sains ini adalah sebuah kumpulan akan pengetahuam serta sebuah cara-cara yang biasanya digunakan untuk mendapatkan dan akan mempergunakan pengetahuan tersebut.
Sains merupakan sebuah produk dan tentunya sebuah proses yang tidak akan bisa dipisahan. Sebuah ungkapan yang mendasar, yakni “Real Science is both product and process, inseparably Joint” menurut sebuah ilmuwan yang diungkapkannya, yakni Agus. S. pada tahun 2003. Sains ini biasanya digunakan sebagai sebuah proses akan langkah-langkah yang biasanya akan ditempuh oleh para ilmuwan untuk melakukan sebuah penyelidikan dalam sebuah rangka mencari penjelasan dengan gejala-gejala alam yang digunakannya.
Langkah atau cara tersebut adalah sebuah merumuskan dalam setiap masalah, merumuskan sebuah hipotesis, merancang dengan eksperimen, mengumpulkan sebuah data, menganalisis hasil, dan tentunya akan menyimpulkan sebuah hasil yang digunakan. Dan dari sini, tampak bahwa sebuah karakteristik yang tentunya akan mendasar dari sebuah Sains, adalah kuantifikasi gejala alam yang tentunya dapat berbentuk dengan kuantitas. Namun, tahukah kamu sejarah akan adanya ilmu Sains yang satu ini? Penasaran dengan ulasan terhadap ilmu Sains yang sangat menarik? Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, mari segera kita bahas dan tentunya tetap menyimak artikel yang satu ini sampai selesai!
Sejarah Sains serta budaya awal
Telah diketahui, bahwa sebuah zaman prasejarah, sebuah saran dan pengetahuan ini biasanya akan disampai kan dari generasi ke sebuah generasi selanjutnya degan bentuk tradisi lisan yang digunakan. Sebagai sebuah contoh, domestikasi akan jagung untuk sebuah pertanian telah berusia sekitar 9.000 tahun lamanya dan telah ditemukan di Meksiko Selatan, sebelum adanya sebuah perkembangan mengenai system penulisan yang sudah ada pada saat ini. Maka, tentunya demikian pula sebuah bukti akan arkeologi menunjukan terhadap perkembangan pengetahuan astronomi pada masyarakat tersebut yang pra-buta-huruf tentunya.
Perkembangan sebuah penulisan ini pun akan memungkinkan terhadap ilmu pengetahuan disimpan dan untuk dikomunikasikan dengan lintas generasi dengan sebuah ketepatan yang tentunya akan jauh lebih besar. Dikombinasikan dengan sebuah perkembangan terhadap pertanian, untuk sebuah surplus makanan, maka menjadi memungkinkan bagi peradaban awal untuk berkembang terhadap sesuatu, karena akan lebih banyak waktu yang bisa dicurahkan untuk banyaknya pekerjaan-pekerjaan ainnya, selain dengan melakukan pertahanan hidup.
Banyaknya peradaban kuno yang mengumpulkan berbagai macam informasi akan astronomi secara sistematis melalui sebuah pengamatan yang sangat sederhana. Meskipun mereka pun tidak memiliki sebuah pengetahuan tentang adanya struktur fisik yang sebenarnya dari planet-planet dan dari bintang-bintang, maka banyak pula sebuah penjelasan terkait dengan teoretis yang diajukan olehnya. Fakta dasar tentang sebuah fisiologi manusia pun tentunya akan dikenal di beberapa tempat, dan alkimian serta akan dipraktikannya beberapa peradaban yang digunakan. Sebuah pengamatan yang cukup tentang flora dan tentunya tentang fauna makrobiotik juga telah dilakukannya.
Ilmu Sains di Timur Kuno
Sejak awal, sebuah Sumaria yang sekarang Irak sekitar 3500 SM, rupanya orang Mesopotamia ini mulai mencoba untuk merekam beberapa pengamatan yang ada di dunia dengan menggunakan data numeric yang dilakukannya. Tetapi, sebuah pengamatan dan pengukuran pun mereka tampaknya dilakukan untuk sebuah tujuan selain dengan hukum ilmiah yang digunakannya. Sebagai sebuah contoh, konkret Teorema Phytagoras pun telah tercatat, bahwa pada awal abad ke-18 SM, papan paku huruf yang digunakan oleh orang Mesopotamia, Plimpton 322 mencatatkan sejumlah tripel akan phytagoras berusia hingga lebih dari 1900 SM.
Dan dalam sebuah astronomi Babilonia, catatan sebuah pergerakan dari adanya bintang, planet, serta bulan ini rupanya berada dalam riuan papan tanah liat yang diciptakan secara langsung oleh para ahli tulisnya. Bahkan, rupanya saat ini, periode akan sebuah astronomi yang telah diidentifikasikan oleh para ilmuwan Mesopotamia masih banyak menggunakan sebuah kalender barat yang digunakannya, seperti sebuah tahun matahri, serta bulan lunar. Dengan menggunakan data ini, maka mereka pun rupanya telah mengembangkan sebuah metode dalam aritmetika untuk menghitung panjangnya perubahan dari siang hari sepanjang tahun tersebut dan untuk memprediksi kapan munculnya dan hilangnya bulan serta planet-planet, gerhana matahari, dan tentunya dengan bulan.
Ilmu Sains pada masa Yunani
Dalam sebuah peninggalan yang ditemukan kuno klasik, rupanya sebuah penyelidikan tentang cara kerja alam yang biasanya digunakan ini semesta pun terjadi baik dalam sebuah penyelidikan yang akan ditujukan untuk sebuah tujuan praktis nya, seperti ia pun rupanya telah membuat sebuah kalender yang dapat digunakan untuk menentukan bagaimanakah cara menyembuhkan berbagai macam penyakit dan dalam sebuah investigasi abstrak yang akan dikenal sebagai sebuah filsafat alamnya. Orang-orang kuni yang telah dianggap sebagai ilmuwan ini pun pertama kali mungkin menganggap diri mereka sebagai filsuf alam yang sangat terkenal, sebagai praktisi, ataupun sebagai dokter.
Dan selanjutnya, Plato serta Aristoteles ini pun menghasilkan sebuah diskusi yang tentunya sangat sistematis pertama tentang adanya filsafat alam, yang banyak menentukan sebuah investigasi selanjutnya tentang alam yang ada. Sebuah perkembangan dari adanya penalaran deduktif mereka pun adalah penting dan akan berguna guna menyelidiki tentang ilmiah yang nantinya akan mereka pelajari. Plato pun rupanya telah mendirikan Akademi Platonis yang di dirikannya pada tahun 387 SM, dengan moto yang digunakan “biarkan yang tak paham dalam geometrinya masuk ke sini”, dan rupanya dengan adanya sebuah moto tersebut pun menghasilkan banyak sekali filsuf yang sangat terkenal dan sangat mendunia.
Muris dari Plato, yakni Aristoteles, pun telah memperkenalkan Empirisme dan sebuah gagasan bahwa kebenaran akan universal pun dapat diturunkan dengan adanya observasi yang akan disertai dengan induksi nya, sehingga akan meletakkan dasar-dasar bagi sebuah metode ilmiah yang digunakan. Aristoteles ini pun rupanya telah menghasilkan banyak sekali tulisan-tulisan biologisnya yang empiris secara alami dengan sebuah focus pada penyebab biologis serta dengan sebuah keberagaman kehidupannya.
Nah, itu dia sejarah asal mula akan ilmu Sains yang wajib kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat!