Dari namanya saja kalian bisa melihat Sains dengan Agama menjadi 2 entitas yang berbeda, namun dari keduanya ini sama-sama memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Nah, SAINS dan juga Agama ISLAM menjadi bidang dari ilmu pengetahuan yang memiliki langsung cara pandang berbeda-beda dalam menyikapi kehidupan masa kini. Walau memang adanya perbedaan dari keduanya, setidaknya masih ada sejumlah timbal balik yang sangat dahsyat di antara SAINS dengan ISLAM yang diintegrasikan melalui pola paling baik pastinya. Dengan adanya agama, bisa menjadikan umat manusia memiliki iman yang lebih dalam beretika, lalu bermoral serta beradab. Sementara untuk SAINS sendiri bisa memberikan banyak sekali pengetahuan kepada manusia dan dengan semakin berkembangnya SAINS ini akan langsung memajukan dunia dari berbagai macam penemuan yang gemilang serta dapat memberikan kemudahan dalam terfasilitasi dan menunjang keberlangsungan hidup manusia itu sendiri.
Walaupun begitu, dalam sejarah Manusia ilmu dengan agama akan selalu saja tarik menarik dan juga akan berinteraksi satu sama lain. Terkadang juga diantara keduanya akan akur, bekerja sama atau bisa sama-sama kerja dan terkadang juga bisa saja saling menyerang dan menghakimi semuanya dalam artian sesat begitu seterusnya.
Namun dalam hal ini hubungan Agama dengan Sains bukan menjadi suatu polemik yang baru-baru ini bergulir begitu saja. Sudah ada sejak pertengahan abad ke-15 agama dengan sains ini menjadi dua esensi yang sangat berbeda dan juga sangat amat bertentangan. Bagaimana kiranya Sains dan Agama sampai kini memiliki keterkaitan satu sama lain. Yuk, langsung saja lihat bagaimana polemik yang ada di dalamnya.
Mengenal Dunia SAINS dan AGAMA
Untuk Sains dan Agama menjadi 2 entitas yang memang sama-sama sudah mewarnai sejarah dari kehidupan manusia. Karena, dengan adanya Ilmu dan Agama ini bisa membangun peradaban manusia. Dengan lahirnya Agama, maka bukan saja sudah menjadikan umat manusia memiliki iman, dan beberapa hal lain yang memang tidak bisa untuk dilihat atau dipandang dengan sebelah mata. Seperti halnya agama untuk : (1) Beretika, (2) Bermoral, dan juga (3) Beradab sebagai penutupnya. Dengan begitu, manusia bisa dikatakan memiliki pandangan hidup yang nyata dan bisa menjalani hidup di dunia lebih jauh terarah lagi.
Sedangkan untuk SAINS ini menjadi puncak dari perkembangan yang sudah langsung dicapai dan juga sudah menjadi kemajuan dunia dengan berbagai macam penemuan yang gemilang. Akan tetapi, dari sepanjang sejarah yang ada di kehidupan manusia itu pula, hubungan SAINS dan juga AGAMA tidak pernah bisa dikatakan selalu saja harmonis. Untuk itu, kami akan bahas kelanjutannya di bawah ini.
Melihat Persamaan AGAMA dengan SAINS
Sebelum melihat adanya karakteristik perbedaan diantara keduanya, maka dalam hal ini kami akan melihat adanya persamaan AGAMA dengan SAINS. Seperti apa persamaan Agama dengan Sains ? inilah persamaannya :
1) Keduanya yakni diantara Agama dan juga Sains ini menjadi sumber atau wadah kebenaran dari objektivitas atau bentuk dari pengetahuan yang ada.
2) untuk SAINS sendiri bertujuan dalam mencari kebenaran mengenai mikrokosmos = MANUSIA, lalu makrokosmos = ALAM dan terakhir eksistensi Tuhan atau Allah. Dan dari sini AGAMA memiliki tujuan untuk kebahagiaan umat manusia di dunia Akhirat dengan menunjukkan kebenaran asasi yang mutlak ini. Baik itu sendiri mengenai Manusia alam atau juga Tuhan (Allah) itu sendiri.
Melihat Perbedaan Karakteristik AGAMA dengan SAINS
1) Karakteristik yang bersumber : Sains pada ( Akal, Rasio, dan Ra’yu ) dan Agama pada ( Wahyu, Al Quran serta Hadis ).
2) Karakteristik yang mengandalkan Pertanyaan: Sains pada ( How atau Bagaimana ), dan Agama pada (Why atau Mengapa ).
3) Karakteristik yang mengandalkan Objek : Sains yakni pada fisik (lalu Sebab-Akibat), dan untuk Agama pada ( Makna nilai, moral yang baik dengan buruk, pahala serta dosa dan terakhir tentang Surga serta Neraka).
4) Karakteristik Sifat : Sains ( Tertutup langsung, menginformasikan dan juga menjelaskan ), dan untuk Agama pada ( Keterbukaan, selalu mengungkapkan dan terakhir mereformasi ).
5) Karakteristik Sebuah Karakter : Sains pada ( Metrical, terukur dengan angka-angka ), dan Agama pada ( Non-Metrical ).
6) Karakteristik pada Isi : Sains menggunakan ( Logika, Teoretik, Kaidah, Predicable Futuristic ), dan Agama pada (Iman dan Wahyu).
7) Karakteristik Keterlibatan : Sains yang tidak Penonton , dan Agama terlibat akan pelaku.
Dan dari sini terdapat Tipologi untuk Agama dengan Sains. Dimana Tipologi ini langsung terdiri dari KIDI ( Konflik, Independensi, Dialog dan Integrasi ) semuanya memiliki makna dan pandangan yang berbeda-beda atas keduanya.
Agama dengan Sains yang Menjadi Kebutuhan Manusia
Dalam sebuah pandangan positivisme atau sebuah materialisme, jika memang Sains dan juga Teknologi ini sudah sangat maju. Maka, dalam hal ini masyarakat tidak membutuhkan adanya agama lagi sebab semua kebutuhan dan juga keinginan mereka sudah langsung terpenuhi oleh Sains dan juga Teknologi. Sepintas memang pernyataan ini ada benarnya juga, namun jika kalian renungkan kembali jauh lebih dalam akan timbul sebuah persoalan. Nah, dari kemajuan Sains dan juga teknologi dalam satu abad terakhir ini memang sangat amat terasa pesat. Bisa dikatakan mencapai 99% dari penduduk dunia saat ini sudah menggunakan sebuah teknologi modern. Mungkin hanya saja sebagian dari suku-suku terasing saja yang memang tidak bisa menggunakan teknologi modern itu sendiri.
Disini sains dengan teknologi. Akan tetapi, jika manusia sudah tenggelam langsung dalam struktur sains dan juga teknologi, berarti eksistensinya sebagai manusia bisa saja hilang. Jiwa manusia memiliki adanya 2 daya yakni daya akal dengan daya hati. Nah, untuk daya akal ini sendiri bisa digunakan dalam mencapai ilmu pengetahuan dan langsung menemukan hal-hal baru. Sifat dari akal progresif dan juga cinta pada ilmu. Daya berpikir sendiri menjadi sifat yang paling penting bagi akal yang ada.
Dan pada dasarnya manusia ini sndiri ingin kebutuhan dari materinya benar-benar cukup dan benar-benar merasa sangat puas serta bahagia dengan kecukupannya tersebut. Agama sendiri mengajarkan untuk para pemeluknya ini bisa selalu saja sbobet bersyukur atas apa yang memang diterimanya sebab Tuhan itu maha pemurah serta maha bijaksana. Manusia sendiri bisa langsung saja terdiri atas 2 Unsur yakni : Jasmani serta Rohani. Sudah bisa diketahui dong, untuk unsur Jasmani ini lebih ke arah pada Sains serta teknologi. Lalu untuk Rohani sudah pasti mengacu pada pendalaman diri terhadap agama yang ada.
Kesimpulan dari Keterkaitan SAINS dengan AGAMA
1.1 Disisni agama menjadi suatu sistem dari kepercayaan yang bisa datang dari Tuhan dan harus diterima dengan keyakinan, kebenaran serta akan menjadi rujukan bagi kebenaran-kebenaran yang lainnya.
1.2 Agama dan juga Ilmu ini bisa sangat memiliki keterkaitan dikarenakan orang yang sudah banyak Ilmunya ini tanpa ditopang oleh agama lainnya semua ilmu tidak akan membawa kemaslahatan tersendiri bagi umatnya.
1.3 Sains mampu untuk diartikan menjadi ilmu pengetahuan dan bertujuan dalam mencari kebenaran berdasarkan dari fakta-fakta atau fenomena alam tersebut.
1.4 Sains dengan Agama menjadi 2 entitas yang sudah berbeda, namun keduanya ini masih sama-sama memiliki sebuah peranan yang sangat amat penting dalam kehidupan manusia.
1.5 Agama serta Sains tidaklah selamanya berada dalam sebuah pertentangan dan juga ketidaksesuaian. Banyak suda ilmuwan yang sudah berusaha langsung mencari hubungan antara keduanya.
1.6 Kutipan langsung dari Ian G.Barbour ini mencoba dalam memetakkan hubungan sains dan juga agama dengan Tipologi Sains dan agama. Tipologi ini bisa terdiri langsung dari 4 macam pandangan seperti yang sudah kami beritahukan pada bacaan yang ada diatas ini.
1.7 Adapun John Haught yang ikut memetakan hubungan sains dan juga agama. Tipologi ini langsung terdiri atas 4K yakni : Konflik, Kontras, Kontak serta adanya Konfirmasi.
1.8 Untuk agama Islam sendiri menjadi agama yang memang menganjurkan sekali untuk umatnya dalam mengerahkan segala kemampuannya untuk menggunakan akalnya dan juga memikirkan segala apa yang ada lansgung di semesta ini.
1.9 Al Qur’an menjadi kitab dari umat muslim, namun bukan menjadi kitab Sains. Namun dari segala pengetahuan mengenai Sains ini hendaknya selalu dirujukkan ke dalam kitab Al Qur’an. Dan secara Eksplisit sudah menerangkan tentang segala apa saja yang ada dan juga terjadi di bumi dengan kebanyakan Sains dan juga bisa membuktikannya.