Menurut kalian kenapa pendidikan itu penting? Tentu saja, sesuai dengan misinya, yaitu untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Dengan kalian mengenyam pendidikan formal seperti sekolah hingga ke perguruan tinggi, kita akan bisa melihat dunia dengan kacamata yang lebih kritis lagi. Selain itu, dengan pendidikan yang benar, kita pun bisa terhindar dari berbagai disinformasi menyesatkan yang beredar luas di masyarakat. Entah dari mulut ke mulut hingga dari dunia hiburan, berbagai fakta sains ternyata dibengkokkan demi menarik sensasi massa! Mungkin saja kalian pernah dengar, tetapi inilah beberapa fakta yang sudah beredar luas di masyarakat sekitar yang ternyata salah besar !
Berikut ini adalah fakta mengenai sains yang ternyata selama ini salah besar.
Air Menghantarkan Listrik?
Berbagai adegan film, terutama horor, sering menggambarkan adegan membunuh seseorang di bak mandi dengan menceburkan pemanggang roti atau toaster dan pengering rambut atau hair dryer ke dalamnya. Nah, apakah betul bisa langsung mati? Jawabannya… iya dan tidak. Kok bisa begitu?
Tidak, karena air sebenarnya isolator, yang berarti tidak dapat menghantarkan aliran listrik. Iya, karena air kebanyakan memiliki ion mineral dan senyawa kimia yang bermuatan listrik. Jadi, meskipun air itu aman, jarang menemukan air yang tidak memiliki ion saat ini. Stay safe!
Darah Berwarna Biru di Tubuh?
Mitos yang pernah beredar luas adalah bahwa “darah berwarna biru”, sampai terpapar udara atau mengisi kembali oksigennya. Anggapan tersebut disebabkan karena pembuluh darah berwarna biru kehijauan. Terdengar masuk akal, darah manusia sebenarnya terlihat sama di tubuh seperti saat muncrat ke luar, yaitu merah.
Rona merah pada darah akan lebih cerah saat kaya oksigen, dan lebih gelap saat perlu diisi ulang oksigen, tapi warnanya akan tetap merah. Jaringan yang menutupi pembuluh darah memengaruhi bagaimana cahaya diserap dan disebarkan, itulah sebabnya darah beserta dengan pembuluhnya yang beredar di tubuh tampak biru.
Kulit Dinosaurus Bersisik?
Kadal raksasa bersisik yang jadi tokoh utama di film karya Stephen Spielberg, “Jurassic Park” (1993) mungkin tidak terlihat seperti itu dengan dinosaurus sebenarnya. Sementara para ilmuwan masih memperdebatkan kulit dari dinosaurus, satu hal yang pasti, setidaknya beberapa berbulu. Fosil lengan Velociraptor memiliki benjolan yang terlihat seperti yang menahan sayap burung modern. Faktanya, tulang spesies Velociraptor di Siberia yang ditemukan pada tahun 2014 dikelilingi oleh jejak bulu!
Sementara beberapa ilmuwan berpendapat bahwa spesies yang lebih besar seperti Tyrannosaurus rex tidak membutuhkan bulu yang besar, yang lain berteori bahwa mereka setidaknya memiliki bulu halus, seperti gajah adalah mamalia tetapi tidak memiliki bulu yang tebal.
Otak Kita Baru Digunakan 10%
Sudah nonton film “Lucy” (2014) yang diperankan Scarlett Johansson? Ide cerita “membuka potensi tersembunyi otak” mungkin bisa dijadikan film yang menarik minat penonton. Tetapi, faktanya, tidak seperti itu dalam kehidupan nyata! Satu fakta yang mempermainkan mitos ini adalah bahwa 90 persen sel otak adalah “materi putih” yang menyokong kinerja neuron, dan hanya sepuluh persen yang merupakan “materi abu-abu” neuron yang berfungsi untuk daya pikir. Jadi, apakah bisa 90 persen tersebut digunakan?
Sayangnya, materi putih tidak akan pernah bisa digunakan untuk memperkuat kinerja otak. Jadi, mengklaim 90 persen dari otak kita terbuang adalah ibarat kamu membuang kacang saat bersama kulitnya. Pemindaian fMRI apa pun akan menunjukkan bahwa bahkan mengucapkan beberapa kata saja sudah menggunakan lebih dari sepuluh persen di otak. Para ilmuwan belum menemukan area otak mana pun (apalagi 90% darinya!) yang tidak mempengaruhi pikiran, gerakan, atau emosi dalam kapasitas tertentu.
Tembok Besar China bisa dilihat dari luar angkasa
Menariknya, mitos ini sudah ada setidaknya sejak 1932, ketika acara “Ripley’s Believe it or Not!” tersebut mengklaim Tembok Besar Tiongkok sebagai “karya manusia terkokoh”, dan “satu-satunya bangunan yang dapat dilihat dari bulan”. Tentu saja, “fakta” tersebut hadir hampir 30 tahun sebelum manusia mendarat di bulan, jadi fakta tersebut tidak berdasar!
Astronaut kini telah memastikan bahwa Tembok Besar Tiongkok pun sebenarnya tidak dapat dilihat dari luar angkasa, kecuali di ketinggian rendah! Berbeda dengan Tembok Besar yang warnanya bak “menyatu” dengan tanah, pada ketinggian rendah pun, lebih mudah untuk melihat jalan dan landasan pacu pesawat yang warnanya beda dengan tanah.
Bunglon mengikuti warna lingkungannya
Betul, bunglon memiliki kemampuan mimikri, yaitu mengubah warna dengan meregangkan dan merilekskan selnya yang mengandung kristal, sehingga mempengaruhi cara cahaya dipantulkan. Namun, bunglon tidak mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya, dan perubahan warnanya tidak banyak berkaitan dengan kamuflase. Sebaliknya, bunglon menggunakan sel kristal tersebut untuk komunikasi, seperti warna gelap menandakan agresi, seperti saat betina tidak ingin kawin, tetapi juga pengatur suhu, seperti warna yang lebih terang mencerminkan suhu tinggi.
Warna dasar coklat dan hijau kusam pada bunglon menyatu dengan lingkungannya sampai mereka mengubahnya. Jadi, tanpa mimikri pun, bunglon lebih menyatu dengan lingkungan sebelum berubah warna!
Neanderthal Seprimitif yang digambarkan
Satu hal perlu diluruskan, “Neanderthal bukanlah nenek moyang manusia modern”. Kedua spesies itu hidup pada waktu yang sama, kebanyakan di wilayah berbeda di dunia. Ketika spesies tersebut berpapasan, bahkan ada bukti bahwa mereka kawin. Tetapi, tak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka secara kognitif lebih “bodoh” daripada manusia. Fosil menunjukkan bahwa manusia Neanderthal membuat perkakas, menggunakan api, membersihkan gigi mereka, memakan tanaman obat, menguburkan yang mati, dan bahkan mungkin merawat mereka yang sakit dan terluka! Para ilmuwan saja sudah berhenti mengira Homo sapiens telah memusnahkan manusia Neanderthal.
Faktanya, peradaban Neanderthal kemungkinan besar sudah tergantikan saat iklim berubah, sementara jaringan perdagangan manusia modern, makanan yang beragam, dan alat inovatif membantu mereka bertahan hidup.
Bumi satu-satunya planet berair
Manusia pun belum tahu pasti apakah ada kehidupan berintelijen lain di luar sana, dan sama halnya air di Bumi. Garis-garis gelap di Mars menunjukkan bahwa tidak hanya es, melainkan air asin juga ada di permukaannya!
Terlebih lagi, NASA menemukan bahwa di bawah lapisan es di salah satu satelit alami planet Jupiter, Europa, terdapat lautan yang mengandung air dua kali lebih banyak dari yang kita miliki di Bumi! Bisakah planet berair yang jauh dari Bumi menopang kehidupan secerdas manusia? Hanya waktu yang dapat membuktikan!
Butuh 7 tahun agar permen karet dapat dicerna
Jangan panik jika kamu tidak sengaja menelan permen karet. Fakta menarik, tubuh manusia memang tidak dapat mencerna permen karet, bahkan meskipun tujuh tahun berlalu! Namun, tidak berarti permen karet itu akan menempel seterusnya di dalam tubuhmu.
Permen karet tersebut akan melewati sistem pencernaan tanpa diuraikan, kemudian keluar lewat tinja layaknya makanan lain. Jika anak-anak menelan terlalu banyak, permen karet dapat menyumbat usus mereka! Untungnya, hal itu sangat jarang terjadi.