Dari dalam kandungan saja, manusia sudah mengenal adanya dunia SAINS. Mengacunya pada pembelajaran Biologi terhadap anatomi tubuh manusia. Selain itu ada juga yang mempelajari adanya gaya gravitasi dengan semua pelajaran Fisikanya dan ditutup pada pengenalan senyawa-senyawa apa saja yang baik dan jahat bagi tubuh dalam pelajaran Kimia.
Selama beradab-adab tahun lamanya para Ilmuwan ini menguak langsung adanya misteri alam. Dimana, menguak segala sisi mitos yang ada dengan penjelasannya secara ilmiah. Akan tetapi, masih ada saja beberapa fenomena lainnya yang masih menyimpan tanda tanya besar bahkan sekalipun itu untuk kalian para ahli dengan kecerdasan yang ada di atas rata-rata orang awam pada umumnya.
Dari munculnya beberapa cahaya yang aneh dan bisa kalian lihat langsung diatas langit setelah gempa bumi. Tidak lain ada juga batuan yang menggelinding sendiri dan berbagai macam kejadian alami di seluruh dunia dan belum diketahui dengan pasti makna dan tujuan sebenarnya. Dilansir dari liputan6.co. ada kata-kata yang terkait pada perkumpulan atau rekomendasi misteri aneh yang sampai detik ini para ilmuwan saja bingung. Sebenarnya apa yang terjadi dengan kejadian-kejadian ini ? mengapa bisa ? bagaimana cara terjadinya ? inilah kompilasi dari beberapa peristiwa alam yang dirasa membuat geger para ilmuwan dan membuat mereka bingung hingga detik ini.
Cahaya Gempa yang Benar-Benar Misterius
Cristiano Ferugia menjadi fisikawan yang berasal langsung dari Italia, dirinya mendata laporan yang bermunculan mengenai cahaya gempa dari 2000 tahun sebelum masehi itu tiba. Sejauh ini para ilmuwan sendiri masih bisa saja melakukan skeptis mengenai fenomena aneh yang terjadi itu. Namun di tahun 1966 silam, bukti kuat juga sudah muncul dalam bentuk foto dari sebuah peristiwa gempa Matsushiro di Nagano – Jepang.
Cahaya yang dilaporkan ini munculnya hanya pada saat gempa terjadi di kala itu, walau emmang ada laporan sinaran itu baru saja muncul sebelum ataupun sesudah buminya berguncang. Bentuknya dikira sangat amat mirip dengan Aurora dengan putih yang warnanya kebiru-biruan. Terkadang juga cahaya ini dilaporkan langsung memiliki spektrum warna jauh lebih luas lagi. Bisa dikatakan langsungnya hanya beberapa detik sampai dengan puluhan menit.
Fenomena ini sendiri sempat terjadi juga di Peru, tepatnya waktu itu terjadi gempa di sana tahun 2009 di L’Aquila Italia. Kemudian di tahun 2010 saat adanya gempa bumi di Chile. Teori pun mulai bermunculan sampai adanya dugaan kuat akibat panas yang maan disebabkan langsung oleh gesekan, lalu gas radon atau juga disebabkan oleh Piezoelektrik yang menjadi muatan listrik dan sudah terakumulasi dalam batuan kuarsa pada saat lempeng tektonik ini bergerak.
Di tahun 2003, Fisikawan NASA yakni Dr. Friedemann Freund mengadakan sebuah eksperimen laboratorium yang menunjukkan adanya cahaya gempa dan disebabkannya oleh aktivitas elektrik batuan. Disini dirinya mengatakan bahwa adanya gelombang kejut gempa yang memang bisa mengubah adanya sifat listrik dari silikon dan juga oksigen yang langsung saja mengandung mineral dan memungkinkan untuk mereka ini mengirimkan arus dan memancarkan cahayanya. Akan tetapi, dalam hal ini Prof. David Brumbaugh yang berasal dari Arizona Earthquake Information Center di Flagstaff. Arizona sendiri mengatakan sebuah teori tersebut bisa saja langsung dianggap sebagai sebuah kemungkinan penjelasan yang ada namun belum tentu kebenaran tersebut mengikuti. Walau teori yang dikeluarkan oleh Freund ini sangat amat menjanjikan, jawaban sendiri mungkin akan jauh lebih rumit ketimbang hal seperti itu.
Misteri Tentang Garis Nazca
Dimana untuk gariz ini sendiri suda langsung saja meliputi area padang pasir yang berjarak 450 km/segi. Lalu untuk garis-garis Nazca ini sendiri menjadi karya seni kuno yang terpampang dengan nyata di dataran peru. Terdapat pula adanya ratusan gambar di dalamnya, yang mana ini sederhana sampai yang benar-benar rumit seperti adanya gambar : Burung, Laba-laba, Monyet, Ikan Hiu, dan beberapa gambar lagi yang lainnya.
Rangkaian dari Geoglif ini sendiri sudah langsung diperkirakan akan dibuat oleh kebudayaan Nazca selama kurang lebih periode 1000 tahun atau antara 500 SM dan 500M. Namun, untuk hal ini tidak ada yang mengetahui mengapa dan juga untuk apa. Walau sudah menyandang sebuah predikat sebagai situs Warisan Dunia, tetap saja Pemerintah Peru akan mengalami sebuah kesulitan yang melindungi garis-garis itu dari penghuni liar yang bahkan hingga detik ini beternak babi diantara situs kuno tersebut.
Sementara itu, ada juga kok para arkeolog yang mencoba dalam mempelajari garis-garis tersebut sebelum dirinya benar-benar binasa. Ada juga yang mengklaim bahwa, desain dari Garis Nazca ini adalah bagian langsung dari penanggalan Astronomi klaim yang dibantah. Dan dari tahun 1997, para peneliti yang sudah menjadi bagian dari kolaborasi Tim Peru dengan Jerman yang sudah mengalihkan perhatian mereka ini dalam sejarah dan juga budaya dari orang-orang yang sudah menciptakan garis-garis tersebut. Jika memang benar, hal yang wajib diketahui seperti bagaimana mereka ini bisa hidup dan apa yang sudah terjadi pada mereka ini.
Sementara di tahun 2012 silam Yamagata University di negara Jepang sudah langsung mengumumkan adanya pembukaan pusat riset tersebut sebagai bagian dari proyek 15 tahun dalam mempelajari lebih dari 1.000 gambar kuno yang ada di dalamnya.
Kupu-Kupu Monarch yang Menjadi Navigasi Canggih
Nama lain dari Kupu-Kupu Monarch ini sendiri adalah Danaus Plexippus yang memiliki sistem Navigasi luar biasa. Disini mereka mampu dalam menemukan jalan, lalu ribuan mil jauhnya sampai ke pegunungan tertentu. Di setiap tahunnya ada jutaan kupu-kupu bermigrasi dengan jarak 2000 mill ke arah Selatan pada musim dingin. Selama bertahun-tahun tidak ada yang mengetahui dengan tepat kemana sebenarnya mereka ini tujuan perginya. Dan lalu pada tahun 1950 silam, Norah Urquhart dan juga Suaminya Fred sama-sama ahli Zoologi dan mulai menandai dan juga melacak dari gerak Makhluk bersayap indah itu.
Lalu tahun 1976, berkat adanya informasi dari seorang penebang kayu, mereka ini mampu mendaki ke Gunung Kupu-Kupu atau ke Mountain of Butterflies dan juga adanya fakta mengejutkan di dapatkan. Hampir sudah semua yang menemukan kupu-kupu Monarch di Amerika Utara yang berada langsung di hutan Pegunungan Meksiko.
Walau dalam hal ini Monarch bisa menargetkan dari 12 sampai dengan 15 di pegunungan Meksiko, belum benar-benar bisa diketahui bagaimana mereka ini emang bisa mencapai lokasinya tersebut. Studi telah menunjukkan, bahwa mereka yang menggunakan posisi Matahari terbang ke Selatan. Namun pada akhirnya Matahari ini akan memberikan petunjuk arah umum. Lantas apa yah yang membuat mereka bisa mengarah langsung ke Pegunungan Michoacan ini ?
Dikutip dari prof. Steven Reppert, yakni ahli dari Monarch di university of Massachusetts yang mana mereka mungkin saja memiliki tenggara dan bagaimana mereka ini bisa bersarang langsung di lokasi tertentu dan masih saja misterius. Seperti halnya Teluk Meksiko ini tidaklah bisa memberikan informasi yang sangat cukup untuk memandu adanya arah kupu-kupu tersebut. Pasti mereka ini menggunakan adanya sistem navigasi jarak pendek lainnya. Teori lainnya seperti Geomagnetik yang mengarahkan ke mereka. Meski ini belum saja terbukti dengan secara Ilmiah.
Baru-baru ini juga para Ilmuwan meneliti adanya perangkat Genetik yang mulai menyelidiki sebuah rincian sistem navigasi mereka. Lalu dari perangkat gen, akan dilemahkan dan mengetahui bagaimana dampaknya pada sebuah sensitifitas arah dari seekor kupu-kupu.
Itulah sedikitnya yang bisa kami berikan ke kalian. Jika ingin tahu kabar selanjutnya, maka kalian bisa langsung saja baca cerita lebih lengkapnya di artikel berikutnya ya…